Tuesday, July 24, 2018

MANTAN IDOLA

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh..
Iseng-iseng buka blog eh ternyata ada koment dari sahabatku samaratul qalbi,,sebenarnya tidak ada yang istimewa dari komentnya tapi engga tau kenapa aku seakan tertarik dengan dua kata yang terdapat dikoment dia,,kata itu tak lain dan tak bukan adalah "mantan idola"..entah kenapa sekejap itu juga aku memiliki ide untuk menulis tentang hal tersebut. bagaimana pun juga dimasa lalu aku memiliki kesan tersendiri tentang idola.. kalo diingat-ingat lagi salah satu kisah yang sangat menarik dalam hidupku salah satunya yach tentang idolaku pas SMA dulu...he he he

mungkin aku sebagian dari ribuan para remaja yang memiliki idola, tapi ada baiknya juga sich memiliki seorang idola soalnya kita termotivasi untuk ke sekolah,setiap hari pasti rajin banget ke sekolah,saking semangatnya sampe2 hari minggu pun tak terasa... ya ampun alay banget diriku yang dulu....

Jika dipikir-pikir lucu sekaligus unik juga sich, jika kebanyak para remaja ditanya siapa dan berapa mantan pacarmu?? maka mereka pasti memilki jawaban, ada yang 1,2, 3 bahkan saking banyak nya mereka sampe lupa berapa mantan pacarnya... tapi beda halnya dengan saya sendiri, ketika kalian bertanya berapa mantan pacarku, maka dengan bangga aku akan menjawab "maaf aku tak punya mantan pacar!!! kalo mantan idola sich ada...sebenarnya si banyak tapi hanya 1 yang benar-benar berkesan dalam hidupku.. iya tak lain dan tak bukan sang senior waktu SMA dulu... he he he...




Sunday, July 8, 2018

Wanita

Ada pepatah yang  mengatakan begini, “Wanita dilihat dari masa lalunya, sementara laki-laki dilihat dari masa depannya.” Mungkin sekilas dinilai tidak adil ya, tapi memang begitulah kenyataan yang berlaku pada masyarakat, khususnya di negara kita  Indonesia.

Dari sudut pandang laki-laki, saya sangat merasakan hal tersebut. Mendengar cuap teman-teman jejaka, hal pertama yang dilihat dari wanita adalah track record masa lalunya – yang kemudian menjadi pertimbangan apakah layak menjadi calon Ibu yang baik di masa depan nanti. Sementara para mojang berpendapat sebaliknya. Justru masa depan sang pria-lah yang menjadi pertimbangan untuk menerima pinangan seorang laki-laki. Apakah ia akan bisa menafkahi keluarga dan sebentuk tanggung jawab yang lainnya?