Wednesday, October 24, 2018

Terima Kasihku Untuk dia yang ku panggil Ibu & Ayah



Ibu dan ayah terimakasih kalian sudah ada didalam hidupku. Tuhan sungguh baik. Mereka mengirimkan malaikat tak bersayap kepadaku, yaitu kalian. Bu, bercerita tentangmu tidak akan ada habisnya. Engkau adalah tanda cinta tanpa jeda bagi anak-anakmu. Engkau adalah wanita yang mengandung dan melahirkanku dan adik-adikku. Dengan segala upaya, bersama ayah, engkau menjaga kami dengan begitu baiknya bak permata di dalam perutmu. Berapa lama aku berada di perutmu, Bu? Apakah itu sekitar empat puluh minggu, mungkin kurang atau lebih? Ya, Bu, janin dalam perutmu dua puluh tahun sembilan yang lalu itu adalah aku.Bu,setiap malam kau selalu terjaga demi menjaga aku dan adik-adik,terkadang disaat baru saja matamu terpejam kau harus terbangun karena mendengar suara tangisan anakmu,bahkan kerap kali kau tak tidur saat anakmu ini sedang sakit..
Ibu, Aku terlahir seperti kertas putih yang masih polos belum ada coretan apa pun, namun engkau mengisi setiap hariku dengan belaian kasih sayangmu. Sentuhan lembut jemarimu, pelukan hangatmu menjadi ketenangan bagi jiwa ragaku, sapaan dan tutur katamu membawa kedamaian dalam hati. engkau juga mengajariku merangkak, belajar melangkah, belajar bernyanyi, belajar huruf dan mengajariku mengenal kehidupan yang sesungguhnya.Ibu Terimakasih untuk kasih sayangmu, terimakasih telah mengasihiku tanpa syarat apapun, terimakasih telah memperkenalkanku pada dunia ini, terimakasih telah mengajariku arti hidup, terimakasih sudah menjadi malaikat pelindungku, nasehatmu akan menjadi teladan bagi hidupku. 

Terima kasih juga untukmu ayah, kau adalah sosok yang sangat pandai mencintai dalam diam,pandai menyembunyikan rasa,sosok yang sangat menginspirasi,dan satu-satunya laki-laki yang tak pernah menyakiti,ya dia adalah cinta pertamaku.Sosok pekerja keras melekat padanya. Bekerja dari sang surya terbit hingga terbenam. Ia rela menembus hujan dan panas demi mencari nafkah. Kata “malas” dan “menyerah” pantang baginya. Sosok inspirasi sejati dalam kehidupan. Ia adalah ayahku. saat pertama kali terlahir ke dunia ini, ia menyambutku dengan bahagia penuh haru,ia yang mengumandangkan adzan di telingaku. berkat suara merdu azannya, aku jatuh cinta pertama kalinya.


Ayah, engkaulah cinta pertamaku. Engkau adalah pahlawan dan segalanya bagiku. Aku mencintaimu dalam diam, yaitu dalam doa. Terima kasih atas kasih, cinta, pengorbanan tulus yang tak terganti. Terima kasih, Ayah

Tuesday, October 16, 2018

Trip to jakarta part 1

Assalamualaikum...
Kali ini aku akan mencoba berbagi pengalaman ketika menyaksikan pembukaan ASEAN GAMES 2018 tgl 18 agustus kemarin. ini adalah  kali pertamanya aku ke jakarta dan kali pertamanya pula naik pesawat.. aku berangkat dengan teman kantor sebanyak 13 orang dan kebetulan hanya 2 wanita dan 11 pria. kami berangkat dari makassar tgl 17 agustus pagi ,tepat pukul 11 siang kami pun sampe di jakarta, ada rasa seakan tak percaya, akhirnya aku benar-benar menginjak kota jakarta,kota yang terkenal dengan kemacetan dan kota yang selama ini hanya bisa aku liat hanya di TV saja.entah perassan apa yang kala itu aku rasakan,perasaan yang tak bisa diungkapkan dan digambarkan sekalipun. mungkin rasa bahagia ini lebih dari rasa bahagia ketika pertama kali aku melihat kak imam.. he he he..


tepat pukul 12 siang kami tiba dijakarta,kami langsung meluncur ke masjid istiqlal kebetulan hari  jumat jadi para pria pengen jumatan, begitu bahagia nya perasaanku ketika melihat masjid istiqlal,super mega dan halamannya besar, sambil menunggu teman jumatan, aku dan bu aji makan bakso karena kebetulan dihalaman masjid istiqlal dipenuhi oleh pedagang kaki lima,berbagai macam kuliner dijajakan.saking banyaknya aku jadi bingung mau coba yang mana, akhirnya setelah dipikir-pikir akhirnya aku memutuskan untuk mencoba bakso kemayoran... pas lagi asyik-asyiknya makan eh kami bertemu dengan peserta KDI 2018 yg lagi pengen makan bakso juga,lumayan ketemu artis..hehehe..oia ada kejadian lucu juga loch dimasjid istiqlal,ketika aku lagi pengen shalat dzuhur aku ampe bingung dimana letak tempat wudhu nya???soalnya masjidnya subhanallah gede banget,untuk mendapatkan tempat wudhu aku harus nyasar 2X baru nyampe,trus pas pengen wudhu aku engga langsung soalnya kebelet pipis, untuk pipis aja aku harus berjuang antri panjang juga lumayan lah ada sekitar 10 orang didepan, sepertinya buat kalian yang udah kebelet gue saranin engga usah pipis di toilet situ,soalnya ntar kalian pipis di celana...ckckckck #justkid..


Dari majid istiqlal kami meluncur ke monas,yang merupakan ikon dari kota jakarta, dari dulu aku emang penasaran banget gimana sich bentuk aslinya monas???? alhamdulillah jalan ibu kota engga macet jadi kami cepet sampe monas,, walaupun terik matahari membakar tubuh tapi kami engga mengeluh sedikit pun mungkin karena kami merasa bahagia bisa liat monas dengan dekat. seperti biasa kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan momen ini..jepret ...jepret pokoknya ampe hp aku lowbet....aku engga peduli lagi biarin de orang pada ngomongin gue kampungan, bodoh amat yang penting gue happy....

Setelah puas melihat dan menikmati keindahan monas kamipun melanjutkan perjalanan ke tepat perbelanjaan,maklumlah kodrat manusia engga bisa lepas dari shopping, walaupun niat awalnya cuma pengen liat-liat aja,..gimana sich bentuk dari mangga dua square??? apa gue bakalan ketemu ma artis2indo ...hahahaha.. engga kerasa jam udah nunjukin pukul 5 sore. dan kami udah belanja walaupun belanjanya hanya sekedar kaos oblong, tapi engga masalah karena yg penting bukan dari apa yang aku beli, tapi yang terpenting dimana aku membelinya...hahahaha...kamipun memutuskan untuk pulang di penginapan (Mess) buat bersih-bersih, tepat jam 7 malam kami keluar makan terus niatnya pengen ke monas lagi liat pertandingan.tapi ternyata rencana kami gagal total soalnya jalan macet terus hujan deraslagi,,, jadi kami memutuskan pulang ke mess tidur..

Tuesday, October 9, 2018

iseng-sieng nulis impian

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
setelah sekian lamanya aku vakum nulis, akhirnya pada malam ini hakl itu benar benar terwujud,sebenarnya aku pengen banget setiap minggu bisa nulis,tapi engga tau kenapa 2 bulan terakhir ini aku malas banget trus pekerjaan yang super banyak,jadi waktunya udah engga ada, gimana jadinya ketika kelak aku udah maried??? apa aku masih sempet nulis,ato jangankan nulis untuk kumpul bareng sahabat-sahabatku aja uda engga ada waktu,...ehm kayaknya aku kebanyakan nonton sinetron yach.. tapi setelah dipikir-pikir emang ya ketika kita udah nikah maka otamatis kita engga bakalan bisa sebebas dulu lagi,ada batasan yang harus kita jaga,jangan sampe batasan itu terlewatkan, mungkin untuk saat ini ketika sahabatmu membutuhkan bantuanmu, membutuhkan waktu mu ,walau hanya sekedar curhat dan  berbagi keluh kesah maka kau akan siap tanpa memikirkan yang lain,, tetapi yang jadi pertanyaan sekarang bagaimana ketika kelak kau telah menikah??? apakah dengan semudah itu kau akan mendengarkan keluh kesah sahabatmu??apalagi ketika itu kau sedang bersama suamimu??? mungkin itu bukanlah hal yang sulit,tapi bagaimana dengan perasaan suami mu?? apa dia engga bakalan kecewa,apalagi jika suamimu adalah seorang karyawan swasta yang pergi pagi dan pulang malam, secara dia juga butuh waktu untuk melampiaskan keluh kesah dan kepenakannya kepada dirimu???,,..... 

 Sewaktu kuliah dulu aku memiliki impian jika suatu saat aku menikah,aku bakalan resign dari kantor terus fokus ngurus suami dan anak, aku selalu membayangkan ketika pagi hari ,suamiku membuka matanya aku adalah orang yang pertama kali dia lihat, setiap pagi aku bakalan nyediain pakaian kantornya,tas nya bahkan nyiapin sarapan pagi nya. ketika suami ke kantor maka aku bakalan nunggu dia dirumah sambil bersih-bersih, ketika siang hari aku bakalan nungguin dia makan siang..ato ngebawain makan siangnya.....hahahahaha mungkin aku sedikit lebay yach,,tapi itulah impian ku.. ketika kelak tuhan menganugerahkan kami seorang anak, aku bakalan ngajarin dia mengaji bahkan semenjak dalam kandungan aku bakalan ngenalin dia sama ayat-ayat suci alquran,, aku pengen banget suatu saat nanti memiliki seoang anak hafiz qur-an.. 

oia tau engga??? aku engga pernah berharap kalo jodohku kelak adalah orang yang telah lama ku kenal, aku selalu berharap jodohku adalah dia yang baru sekali bertemu, dan langsung ngajak aku taaruf, aku pengen banget nikah tanpa pacaran,paling tidak kami taaruf 3 bulan,rasanya itu udah cukup buat aku ngenal dia....