Wednesday, February 9, 2022

the end of my second love story

 


yuhuii....

Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya berani juga up akhir dari second love ku, sekedar flashback kembali ditahun 2019 lalu aku sempat cerita tentang seseorang yang membuat jantungku kembali dag dig dug setelah lama tak pernah merasakan perasaan yang ketika melihat fotonya senyam-senyum sendiri tepatnya ketika first love ku menikah dengan orang lain ditahun 2014 yang lebih parahnya aku jatuh hati walau tak pernah bertemu sekalipun, yang berawal dari japri si dia hingga akhirnya diawal tahun 2021 aku nekat untuk mengutarakan perasaanku. Dan kisahku dengan dia tak ada kemajuan sama sekali hingga profil WA si dia berganti dengan someone, sakit tak berdarah namun dasar aku yang masih saja berharap ada kemungkinan 1% mereka tak berjodoh.. dan lebih parahnya lagi aku tak berjuang untuk mendapatkannya, aku hanya bisa diam dan berharap ada mukjizat dari Allah swt.

Hingga akhirnya oktober 2021, kisah itu berakhir, seperti biasa kisah cintanya happy ending [Dia menikah dengan kekasihnya]sedangkan aku hanya bisa melihat story dan foto pernikahannya..hikssss...rasanya oktober begitu berat ku lalui, terkadang aku merasa sepi walau berada dikeramaian, ada kalanya aku merasa menyesal kenapa dulu aku tak memperjuangkan nya, bukankah jodoh harus dijemput dan diusahakan. Hampir setiap hari aku menangis dan meratapi nasibku. bahkan aku memiliki playlist lagu fav[uddani tenri bali=rindu tak terbalaskan] dimana ketika lagu itu terputar tanpa sadar hatiku seakan tercabik-cabik dan air mataku pun menetes tanpa sadar. bahkan terkadang teman kantor sering memergoki aku sedang nangis.. saking sakitnya aku sempat nyanyi sambil histeris.. ehmmm oktober penuh dengan perjuangan dan kenangan pahit.. ya perjuangan melupakannya.. aku masih disini patah hati diam-diam sedang dia lagi difase bahagia bersama jodohnya..

Andai dulu aku tak pernah berharap lebih kepadanya mungkin tak akan ada hati yang tersakiti untuk kedua kalinya, tapi sekali lagi aku tak  bisa menampiknya, ekspektasi aku terlalu tinggi hingga akhirnya aku terjatuh dan tak bisa bangun. butuh waktu beberapa bulan hingga akhirnya aku benar-benar mengikhlaskannya. benar kata orang ikhlas itu berawal dari terpaksa hingga jadi terbiasa, ya terbiasa untuk melihatnya bahagia. dan dari kisah ini aku tersadar jika sad ending tak selamanya tak memberikan kenangan buruk , bukan kah obat rasanya pahit. ya seperti halnya akhir dari kisahku. terima kasih oktober atas semua luka yang telah tercipta dan sudah mengajarkan ku untuk tetap kuat.