Ibu dan ayah terimakasih kalian sudah ada didalam hidupku. Tuhan
sungguh baik. Mereka mengirimkan malaikat tak bersayap kepadaku,
yaitu kalian. Bu, bercerita tentangmu tidak akan ada habisnya. Engkau adalah tanda
cinta tanpa jeda bagi anak-anakmu. Engkau adalah wanita yang mengandung
dan melahirkanku dan adik-adikku. Dengan segala upaya, bersama ayah,
engkau menjaga kami dengan begitu baiknya bak permata di dalam perutmu.
Berapa lama aku berada di perutmu, Bu? Apakah itu sekitar empat puluh
minggu, mungkin kurang atau lebih? Ya, Bu, janin dalam perutmu dua puluh
tahun sembilan yang lalu itu adalah aku.Bu,setiap malam kau selalu terjaga demi menjaga aku dan adik-adik,terkadang disaat baru saja matamu terpejam kau harus terbangun karena mendengar suara tangisan anakmu,bahkan kerap kali kau tak tidur saat anakmu ini sedang sakit..
Ibu, Aku terlahir seperti kertas putih yang masih polos belum ada coretan
apa pun, namun engkau mengisi setiap hariku dengan belaian kasih
sayangmu. Sentuhan lembut jemarimu, pelukan hangatmu menjadi ketenangan
bagi jiwa ragaku, sapaan dan tutur katamu membawa kedamaian dalam hati. engkau juga mengajariku merangkak, belajar melangkah, belajar bernyanyi,
belajar huruf dan mengajariku mengenal kehidupan yang sesungguhnya.Ibu Terimakasih untuk kasih sayangmu, terimakasih telah mengasihiku tanpa
syarat apapun, terimakasih telah memperkenalkanku pada dunia ini,
terimakasih telah mengajariku arti hidup, terimakasih sudah menjadi
malaikat pelindungku, nasehatmu akan menjadi teladan bagi hidupku.
Terima kasih juga untukmu ayah, kau adalah sosok yang sangat pandai mencintai dalam diam,pandai menyembunyikan rasa,sosok yang sangat menginspirasi,dan satu-satunya laki-laki yang tak pernah menyakiti,ya dia adalah cinta pertamaku.Sosok pekerja keras melekat padanya. Bekerja dari sang surya terbit
hingga terbenam. Ia rela menembus hujan dan panas demi mencari nafkah.
Kata “malas” dan “menyerah” pantang baginya. Sosok inspirasi sejati
dalam kehidupan. Ia adalah ayahku. saat pertama kali terlahir ke dunia ini, ia menyambutku dengan bahagia penuh haru,ia yang mengumandangkan adzan di telingaku. berkat suara merdu azannya, aku jatuh cinta pertama kalinya.
Ayah, engkaulah cinta pertamaku. Engkau adalah pahlawan dan segalanya bagiku. Aku mencintaimu dalam diam, yaitu dalam doa. Terima kasih atas kasih, cinta, pengorbanan tulus yang tak terganti. Terima kasih, Ayah