Wednesday, March 11, 2020

Perjalanan Rasa

Bismillah...

Mencoba menulis sebuah kisah yang pernah ada, entah sudah berapa tahun kisah ini berlalu tapi sampai sekarang masih saja segar diingatan. Rasa yang telah memberi warna warni dalam hidupku. Dan seiring berjalannya waktu kini rasa itu telah sirna..Penasaran langsung aja ke TKP....

12 Maret 2017...

Pernah ada saat dimana aku melewati setiap malam sunyi tanpa bintang (lebay dikit)***Kesendirian yg membawaku menerawang jauh dan menjelajah pikiran alam bawah sadarku. Ditengah kelenggangan malam aku sering terjaga. Jiwa-jiwa kesepian semakin kian terasa, saat aku sulit memejamkan mata ada sosok yg aku rindukan selain ibu. Cahaya kemerahan sebelum mentari terbit diufuk timur, begitulah aku menyebutnya. Sosok yg menurutku istimewa. Seseorang yg tak pernah lepas dari ingatanku selama beberapa tahun belakangan.

Sudah lama aku memendam rasa ini, aku jatuh hati diam-diam, menyimpan rasa untuknya rasa yg bercampur dgn harapan. Belum lagi perasaanku ini bukan muncul dalam waktu satu bulan saja, melainkan aku sudah menyimpan perasaan ini sejak lama, sudah sekitar 10 tahun aku jatuh hati diam-diam, dan sampai saat ini aku masih menyimpan perasaan yg sama,dan masih dengan orang yang sama.

Aku percaya tuhan menggenggam semua doa lalu dilepaskannya satu persatu disaat yg paling tepat. Yakinlah ada sesuatu yg menantimu selepas banyak kesabaran yg kau jalani yg akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit itu. Bukankah buah sabar itu indah.


Dia..dia...dia hanya dia yg bermain dipikiranku membuat pintu hatiku tak berkutik seakan ruangan dalam pikiranku dikendalikan olehnya. Sebenarnya sudah banyak yg mencoba mengetuk pintu hatiku namun ntah mengapa aku masih bertahan dgn perasaanku terhadap org yg jelas-jelas aku tidak tau perasaannya. Aku merasa seolah olah berdiri didepan pintu hatinya dan mencoba mengetuknya namun tak pernah ada jawaban, padahal ada banyak pintu yg terbuka untukku,tapi bodohnya aku masih saja menunggu pintu dihadapanku itu terbuka. Ntah sampai kapan..Perasaan ini aneh semakin lama semakin kuat padahal aku dengannya terpisah oleh jarak. Mungkin hanya doa lah yg mampu mendekatkanku dengannya sampai detik ini aku tak punya alasan mengapa begitu mencintainya, yg aku tahu dimataku dia sangatlah istimewa.


Ingin rasanya aku berteriak"Hey I Love You So Much" mungkin kedengarannya terkesan aneh dan berlebihan. Namun faktanya selama ini aku hanya bisa diam aku tak pernah mengungkapkannya, aku harap dia merasakannya, tanpa harus terucap oleh bibir, memang konyol karena merindukan sesuatu yg bukan milikku. Seseorang dengan senyuman menawan yg selalu membuatku berkata dalam hati " TUHAN INI DIA YG AKU MAU,BOLEH YA???". Tapi apakah kalian tahu bagaimana rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak mengungkapkannya?Percayalah ini lebih buruk dari sekedar patah hati. But i'm fine, everything will be okay,,memang mencintai itu butuh pengorbanan.

Ntah sudah berapa lama aku menungguhnya, rindu ini ada meski jemari ini belum bersentuhan dengannya. Dia adalah apa yang selalu aku tulis dalam sebuah cerita, dan aku adalah apa yg tidak pernah dia baca. Sedih sekali tapi hari ini,esok dan sampai kapanpun rasaku akan tetap sama, walaupun dia mungkin menganggapku tidak ada. Seperti bulan yg menginginkan matahari namun ia tahu sebatas mana ia bermimpi, menungggu tanpa jenuh berharap tanpa lelah dan mendoakan tanpa mengeluh. Dia adalah bagian terkecil dari partikel memoriku, aku hanya berharap suatu saat dia akan sadar bahwa yg aku maksud itu adalah dia dan akan tetap dia...

***Diakhir tulisan ini aku cuma mau bilang terima kasih atas semua rasa yg pernah ada, dan sekarang aku tahu ternyata mengikhlaskan itu jauh lebih indah dibanding melupakan dan yg kalian harus tau jika memang tak jodoh maka perasaan itu akan sirna walau sebesar apapun seiring berjalannya waktu***



No comments: