Monday, February 18, 2019

sepenggal nasihat darinya sahabatku

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
kali ini cuma pengen berbagi sedikit pelajaran dari sahabat aku, hal ini aku dapat ketika suatu malam aku sedang asyik telepon sama susi, engga tau asalnya dari mana tiba-tiba pembahasan mengarah pada hal  tersebut. malam itu dia mencoba berbagi pengalaman nya dalam berumah tangga , menurut aku sudah sepantasnya jika belajar dari dia karena alhamdulillah sekarang dia udah hamil anak kedua, menurut aku kisah cinta nya dengan suaminya keren, soalnya suaminya adalah mantan pacarnya ..haahhaha sejak kuliah mereka sama-sama berjuang untuk meyakinkan kepada kedua orang tua dan sekarang pun mereka memulai hidup dari nol... dia tak pernah mau meminta bantuan kedua orang tuanya karena menurutnya lebih baik hidup pas-pasan dibandingkan hidup dengan bantuan orang tua, mungkin mereka ingin menikmati masa masa sulit bersama,,, so sweeet banget.


Setelah bercerita tentang suka duka nya menjadi seorang ibu dengan seorang anak dan sekarang lagi hamil 5 bulan, tiba-tiba dia sedikit nasehatin aku, kata dia ada baiknya sekarang aku harus mencoba membuka hati untuk seorang pria, dia juga sedikit memberikan aku alasan kenapa sampai sekarang doa ku belum dikabulin.. kata dia dalam berdoa aku belum sepenuh hati dan tulus,, aku meminta pada tuhan hanya setengah-tengah, dan aku terlalu memiliki kriteria yang sangat tinggi, mungkin salah satunya soalnya aku terlalu doyan nonton drama korea, jadi aku selalu membayangkan bakalan dapat suami yang perfect seperti artis korea, tinggi,baik mapan, jenius dan tampan, .seketika itu aku tersadar, memang sich benar semua yang sahabatku katakan, selama ini aku memang tak henti berdoa agar dipertemukan dengan jodohku, terkadang mulut ini berkata bahwa aku siap menerima bagaimanapun rupa, akhlak&pekerjaan jodohku kelak, tapi disisi lain hatiku mengharap lebih. aku masih terus berhayal bisa berjodoh dengan sosok layaknya cha eun woo ato so ji sub, aku tak pernah sadar kalo selama ini aku salah kenapa aku harus menggunakan standar jodohku dengan mereka, bukannya dengan berpatokan dengan akhlak rasulullah saw. dan mengapa aku mengharapkan jodoh yang baik sedangkan aku sangat jauh dari kata baik, seharusnya aku harus memantaskan & memperbaiki diri untuk jodohku kelak, bukankah jodoh adalah cerminan dari kita sendiri.

so ji sub

cha eun woo








Sejujurnya aku sudah beberapa kali mencoba untuk menghilangkan kebiasaanku nonton drama korea, bahkan aku sudah mencoba sekali seminggu nonton drakot, tapi sampai sekarang aku belum berhasil menghilangkan kebiasaaan tersebut. oia sekarang sudah dua minggu aku tidak nonton drakor dan aku berharap semoga kali ini aku berhasil.  selain itu aku sudah berjanji pada diriku sendiri aku mencoba membuka hati kepada pria yang mencoba menjalin silaturahmi , ya sejak dulu aku paling kaga bisa membuka hati pada orang baru, engga tau kenapa ketika aku tau perasaan seseorang padaku dengan seketika itu juga aku mundur , tapi berkat perkataan salah satu sahabatku rohani dia berkata tak ada salahnya berteman dengan banyak pria, karena kita tak pernah tau dimana jodoh ato rejeki kita akan datang yang penting tau batasannya dan jangan terlalu memakai hati & berharap karena jika tak berjodoh maka kita akan merasa kecewa dan sakit hati....

2 comments:

Dewi Apriliana said...

haha..saya emak-emak dasteran, penggemar oppa ji sub yang sikpeknya kebangetaaan. mESKI kadang bapaknya anak-anak kadang sebel kalo sudah keseringan di depan drakor.
Semoga hodohnya segera dekat ya, mbak..minimal segagah jisub atau seunyu eun woo :)

Irmawati said...

hahaha..aamieen mba.. semoga bapaknya anak-anak juga ngerti yang itu yg bisa menghibur emma2 saat lelah ngurus rumah tangga...