Friday, January 18, 2019

CINTA IRENE Part II

" Sekuat Apapun aku mengelak, Maka semakin kuat juga perasaan ini menyiksaku. Dan setegar apapun aku melawan sakit itu maka semakin rapulah hati ini."


Dua tahun telah berlalu, sejak perpisahan irene dan imam, tepatnya tahun 2006 silam, perpisahan itu terjadi, pria yang selama ini irene cintai dalam diam telah lulus dari sekolah, dengan begitu dia tidak bisa melihat si dia, awalanya irene berpikir bahwa setelah kepergian imam dia akan mudah melupakannya, namun semua itu tak semudah yang ia bayangkan. selama dua tahun terakhir ia berusaha mencari sosok yang bisa menggantikan imam, tapi semua itu tak pernah berhasil, karena irene sudah terlanjur menulis nama itu didalam hatinya dan menguncinya dengan rapat. 
Selama dua tahun itu sudah ada beberapa pria yang berlalu-lalang singgah di kehidupan irene, namun semua itu tak berlangsung lama, hanya dalam hitungan bulan perasaan irene sudah pudar,mungkin karena irene terlanjur cinta pada imam. walaupun irene masih mencintai imam tapi ia tidak pernah mencari tau keberadaannya, pernah sekali sewaktu imam baru aja lulus sekolah, irene memberanikan diri bertanya kepada guru olaraga nya walaupun awalanya irene tidak yakin, namun rasa penasarannya merobohkan rasa malu nya, dari sang guru ia mendapat informasi tentang alamat dan profesi ayah imam, hanya dengan mengetahui 2 point tersebut , ia sudah merasa sangat bahagia. dan intinya sejak pertama kali ia melihat imam sampai tahun 2008 hanya itu yang bisa ia dapatkan.

Singkat cerita setelah lulus sekolah tepatnya agustus 2008, irene memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, pada saat itu irene sudah pasrah dengan nasibnya, dia sudah mengikhlaskan perasaannya. dan berharap di bangku kuliah nanti dia akan mendapatkan cinta sejatinya. namun semua tak seperti yang ia harapkan karena pada kenyataannya di bangku kuliah kisah nya dengan imam kembali berlanjut, kisah yang selama ini dia anggap telah usai setelah lulus sekolah ternyata harus berlanjut lagi. tuhan kembali mempertemukan mereka dalam drama kehidupan yang dirangkaikan dengan ketidak sengajaan.

Pertemuan kedua mereka terjadi, ketika irene mengikuti masa orientasi mahasiswa baru, secara tidak sengaja irene melihat salah satu panitia yang tak asing bagi dirinya. dan benar saja panitia itu adalah cinta pertama irene. ya ia adalah imam, pria yang selama ini telah mengisi hati irene selama 3 tahun, pria yang selalu menggetarkan hati irene dan pria yang telah membuat irene menunggu begitu lama.

Awalnya irene mengira pertemuan itu mungkin sudah tak ada artinya lagi, tapi nyatanya tidak, karena pada kenyataannya hati yang dulu tak bergetar, kini kembali bergetar lagi, bahkan sejak pertemuan itu perasaan irene semakin dalam pada imam. tapi tetap saja irene tak pernah berani untuk sekedar menyapa nya. Sudah berapa kali irene mencoba untuk memberanikan diri, tapi tetap saja tak bisa, jika berpapasan dengan imam maka irene terus menghindar dan berlari,irene tak pernah mau berjalan disamping atopun dihadapan imam, dia hanya mau berjalan di belakang imam agar dapat melihat bayangannya, walau hanya bayangannya irene merasa sudah cukup. 

Selama dibangku kuliah, irene tetap saja tak pernah berani mengutarakan perasaannya, dia lebih memilih untuk memandangnya dari jauh,dan menikmati perasaanya, irene terus menebak-nebak layaknya seorang yang sedang berjudi terus menebak-nebak dalam selimut keraguan. entah sampai kapan irene akan berhenti memperhatikan imam, yang pasti dia mulai mengetahui kebiasaan imam,kemeja putih bersaku, itulah kemeja yang sering imam gunakan jika ke kampus. Entah semua siapa yang salah, mungkin keadaan, ato mungkin hati irene yang terlalu jauh hingga ia sukar untuk kembali & berdamai dengan logika.

****To Be Continue****

No comments: